untukmu yang hilang di Februari

/
3 Comments
Entah mengapa aku ingin menuliskan sesuatu untukmu,
untuk yang pertama sekaligus terakhir kali
Aku ingin hari ini ditandai,
aku ingin kepergianmu dimaknai.

Aku telah mengenalmu cukup lama,
cukup untuk membuatku hafal suara ayunan langkah kakimu atau deret nomor teleponmu di luar kepala.
Aku telah jauh mengenalmu,
sebelum aku mengerti cinta apalagi luka.

Sampai di bagian ini, aku kehilangan kata-kata.
Kau hanya mengajariku mencintai, hingga aku tak mengerti bagaimana mengakhiri.
Kau selalu jadi yang pertama pergi,
kau selalu jadi yang terakhir memulai
Menyayangi seseorang kemudian pergi begitu saja,
aku sungguh tak mengerti bagaimana caranya.

aku dan kau pernah sama-sama khawatir ketika salah satu dari kita masih berada jauh dari rumah dan hujan mulai datang membawa petir,
aku dan kau pernah sama-sama menatap bulan dari jendela balkon kita yang berjarak ratusan kilometer hanya untuk menyadari bahwa kita bernaung di bawah langit yang sama.

masihkah kau ingat?
ketika kau tergesa datang di tengah hujan lebat hanya untuk mengantarkan obat.
ketika aku terjaga bersamamu saat maagmu kambuh di saat yang tidak tepat.

aku pun tak mengerti kapan tepatnya ketika kau menjelma jadi seseorang yang punya arti tersendiri.
ketika kehadiranmu jadi pelega nafasku,
ketika sapaanmu mulai jadi candu saat hariku kelabu.
sama seperti aku tak mengerti kapan tepatnya kau memutuskan pergi.

tak ada yang kusesali dari segenap rasa dan hari-hari yang kuhabiskan dengan kau di dalamnya.
segala detik dan detak bersamamu yang membuat hidup lebih bahagia.

tak penah ada yang mengajariku bahwa janji dan cinta punya tanggal kadaluwarsa,

aku melepasmu bukan karena kau tak punya arti,
aku hanya ingin ketika suatu hari nanti kau kembali, kau datang atas keputusanmu sendiri,
dan kau tak akan pergi lagi.

hingga saat itu tiba,
mari berlayar ke semua samudra.


You may also like

3 komentar:

  1. Aku pergi bukan tuk meninggalkanmu..
    Kamu tinggal bukan berarti aku lepaskan kamu dari ingatanku..
    Aku dalam perjalanan pulang, perjalanan kembali ke kemarin..
    Kemarin, tatkala kita berdua masih menderu deru mengejar fajar diatas gunung..
    Kemarin, tatkala coklat panas itu kau seduhkan kepadaku..
    Kemarin, tatkala senyummu merekah dibalik jaket ungumu..

    will you remember me the same i remember you?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku mengingat orang-orang serupa aku mengingat berbagai lagu,
      Kunikmati tiap nada dan kucermati liriknya, mencoba memahami pesan yang mungkin berusaha disampaikan, meski tak semua kuingat judulnya.

      Apakah bagimu,
      kepulan cokelat panas,
      fajar yang terbit di balik kawah,
      maupun senyum yang merekah saat itu,
      hanya bisa kau temui di aku yang kemarin?

      Beritahu jika rasa telah berubah arti,
      agar tak salah kuterka lirik yang pernah kau dendangkan di benakku yang paling dalam.

      Hapus